Translate

SELAYANG PANDANG KKI







Senin, 09 September 2013

Ikut Lindungi Si Jambul Kuning, Dengan Menanam Mangrove di Masakambing

kakatua
Hai  sobat kakatua………kita semua tahu si jambul kuning di kepulauan Masalembu (Cacatua sulphurea abbotti) adalah burung paling terancam punah dan paling langka, dan saat ini hanya dapat dijumpai di pulau Masakambing saja. Oleh karena itu Konservasi Kakatua Indonesia – The Indonesian Parrot Project (KKI - IPP) bersama Masyarakat Masakambing sejak lima tahun terakhir terus berupaya meningkatkan populasi dan habitatnya agar terus lestari. Si jambul kuning dari pulau Masalembu ini merupakan jenis kakatua satu-satunya yang hidup di wilayah barat Indonesia. Keunikan ini menjadikan sebuah kebanggaan bagi masyarakat Masakambing dan Masalembu. Melindungi simangrove jambul kuning berarti harus peduli akan habitat dan pohon-pohon penting, salah satunya adalah mangrove.
Melindungi mangrove, selain akan menjaga kelestarian si jambul kuning juga tentunya akan memberikan segudang manfaat lainnya bagi manusia. Bagi masyarakat kepulauan seperti di Masakambing, kehadiran mangrove tentu sangat penting terutama untuk menjadi benteng pertama untuk menghindari abrasi, tempat berpijah bagi beberapa jenis ikan dan biota laut lainnya sehingga akan berdampak pada hasil laut yang lebih banyak dibandingkan wilayah yang tidak memiliki hutan mangrove. Selain itu pula beberapa jenis mangrove memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi seperti pengolahan buah pidada menjadi makanan, begitu juga dengan daun jeruju, buah api-api dan lendur yang juga dapat di jadikan bahan makanan dan masih banyak lagi manfaat lainnya. Pelestarian mangrove ini selain dengan mengajak seluruh masyarakat mempertahankan mangrove yang ada, selain itu pula mencoba melakukan pembibitan dan penanaman kembali.         
Pembibitan Mangrove
1Sobat kakatua, Masakambing adalah pulau kecil yang letaknya jauh dari daratan dan secara langsung dipengaruhi oleh gempuran gelombang Laut Jawa. Oleh karena itu, untuk mengurangi pengaruh gelombang yang kuat, dibutuhkan bibit mangrove yang sudah cukup besar untuk ditanam. Jadi pembibitan merupakan hal yang perlu dilakukan agar keberhasilan penanaman akan lebih tinggi. KKI - IPP dalam mejalankan program pembibitan ini dilakukan bekerja sama dengan sekolah DDI Masakambing. KKI - IPP bersama para guru dan sekitar 25 pelajar mencoba menanam bibit mangrove sebanyak 300 bibit pada tahun 2009 lalu dan 600 bibit pada awal tahun 2013. Bibit mangrove terlebih dahulu direndam dalam air tawar selama 24 jam, dimana hal ini bertujuan untuk menghidari bibit mangrove dimakan oleh kepiting. Kemudian bibit ditanam didalam kantung plastik hitam (polybag) yang ditempatkan pada lokasi yang tidak terpengaruhi oleh pasang surut secara langsung dan berlebihan. Lokasi pembibitan juga diberi naungan dengan menggunakan paranet 70% agar cahaya matahari tidak menyinari secara langsung terhadap bibit- bibit tersebut, sehingga bibit dapat tumbuh secara maksimal. Para pelajar DDI juga tidak hanya membantu dalam proses monitoring bibit sampai dengan bibit- bibit tersebut siap ditanam, tetapi juga melakukan mengecekkan dan penggantian terhadap bibit yang mati. 
 
Penanaman Mangrove
Setelah pembibitan berjalan sekitar 6-8 bulan, maka dengan pertimbangan musim angin barat dan sebagainya, maka bibit segpenanaman mangroveera ditanam, sehingga ketika musim barat datang, maka tanaman mangrove sudah memiliki akar yang cukup kuat menahan gelombang. Namun tidak hanya itu kami pun berupaya meminimalkan kekuatan gelombang juga dengan ajir-ajir bambu, dimana bibit  bibit mangrove yang ditanam diikat pada ajir  ajir yang telah ditancapkan. Kegiatan penanaman ini pun dilakukan bersama dengan para pelajar DDI pada areal yang telah disediakan dan disiapkan sebelumnya.
Proses penanaman mangrove ini diharapkan dapat terus berjalan, mengingat manfaat yang memang sangat besar, tidak hanya untuk masyarakat Masakambing, tapi juga burung kakatua khas Masakambing, yang memang memanfaatkan mangrove untuk pohon pakan dan pohon sarang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

animasi-bergerak-burung-kakatua-0112